Minggu, 10 Oktober 2010

Mengenang Ibu Tien di Dalem Kalitan


Siang itu, sesampainya di Kota Solo yang panasnya kepliket bikin keringet dan burket entah mau kemana tujuan untuk jalan-jalan di Solo akhirnya teman saya mengajak ke Dalem Kalitan yang notabene adalah rumah mendiang Bu Tien Soeharto. Untuk para generasi 90an pastilah sudah tidak asing lagi dengan istri dari mantan presiden kedua Indonesia, Soeharto yang tak lain dan tak bukan ialah Bu Tien. Oiya, nama asli beliau adalah Siti Hartinah yang kemudian akrab dipanggil dengan "Bu Tien" . Beliau sendiri kebetulan merupakan salah satu tokoh nasional yang sangat saya kagumi. Wajahnya hampir tiap kali menghiasi layar kaca saat saya menonton tv dulu. Saya suka sekali dengan gaya berpakaiannya yang sering sekali menggunakan kebaya tradisional hampir ditiap-tiap kegiatan ketika mendampingi suaminya.






Dalem Kalitan berlokasi di Kampung Kalitan Kelurahan Penumping Kecamatan Laweyan Solo,  bersebelahan dengan Solo Paragon.  Menurut cerita, sebelum tahun 1965, Dalem Kalitan bangunan di atas tanah seluas satu hektar itu dulunya  milik Paku Bowono X, lalu dihibahkanlah lah pada putra bungsunya, Kanjeng Gusti Ratu Alit. Karena nama pemiliknya Ratu Alit, jadi tempat itu dinamakan Dalem Kalitan. Bu Tien merupakan kerabat Keraton dari Mangkunegaran. Gag lama setelah Soeharto menjadi Presiden RI yang ke-2 dibelilah Dalem Kalitan oleh Bu Tien.

Ketika pertama masuk diarea Dalem Kalitan, rumah ini suasananya asri dan terasa homie sekali. Gag heran kalau Tempat ini sudah jadi  rumah ke-2 Soeharto sekeluarga setelah Cendana. Tiap kunjungan ke Solo, mereka sekeluarga pastinya tinggal di Dalem Kalitan. Secara keseluruhan Dalem Kalitan terdiri dari tiga bagian. Yakni pendopo, ruang tengah atau pringgitan dan senthong (ruang tidur). Dulunya pendopo digunakan Pak Harto dan Bu Tien menemui tamu-tamunya. Sekarang, setelah keduanya tiada, pendopo biasa digunakan untuk ruang pertemuan bagi masyarakat umum saja. Nah untuk di ruang tengah sekarang ini banyak terdapat foto-foto Pak Harto dan Bu Tien, serta cinderamata dan penghargaan.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar