Rabu, 24 Juni 2015

Haru Biru Di Atap Sumatera, Gunung Kerinci 3805 mdpl ( part 4 )

Bisa Naik Gag Bisa Turun.... 



Banyak yang menganggap kalau turun gunung tuh lebih gampang daripada naiknya, makanya dari prediksi waktu yang namanya turun pasti lebih cepat. Nah, sebenernya iyaa, tapi untuk urusan turun gunung dengan waktu yang cepat kayanya itu bukan saya.. hiksss



Rasanya iri sama orang-orang yang bisa lari-larian ketika turun gunung. Kalau saya ketika turun gag pernah absen buat ngesot bahkan pernah sampe celana bolong ! hahahhaha.




Eh tapi bukan berarti saya gag pernah turun gunung dengan mulus, hihihihi.. pengalaman paling seru itu ketika turun gunung waktu pendakian di Semeru, saya bisa lari-larian bahkan sempet balapan lari sama guidenya... ya tapi bisa dimaklumin sih bisa lari-larian disemeru, karena treknya Semeru kan  landai, coba kalau di Kerinci.... :((




Yup ! sesulit apapun trek yang saya lewati saya merasa sanggup untuk naik, tapi ketika turun ?? luar biasaaa.. lemas kaki saya rasanya. Yaaah, yang pasti ketika turun, kaki kita dalam kondisi yang cukup lelah karena naik, disitulah keseimbangan kaki kita mulai berkurang.

Kalau di Semeru yaahh, trek kepuncaknya yang berat, tapi ketika turun dapat bonus bisa prosotan kayak main ski ! tapi hal yang gitu gag berlaku di Kerinci.



Kaki saya terasa gemetar dan hilang keseimbangan ketika seperempat perjalanan turun dari Puncak, saya hampir gag pernah lepas dari tuntunan guide saya saking gag sanggupnya turun.. saya bener-bener merasa tua dan renta sampe jalan pun harus dituntun dan yeaaay, disitulah saya mulai merasa membutuhkan tracking pol biar gag banyak bergantung sama orang buat dituntun.

Puncak kepayahan saya adalah...sempat tiga kali jatuh bareng guling-gulingan sama guidenya. Hampir panik dan merasa bersalah ketika saya melihat si abang guide megangin pergelangan tanganya, sepertinya telapak tangannya sempat tertusuk kerikil, untungnya beliau gag apa-apa... *maaf yaak abang :(


Akhirnya kurang lebih sekitar kurang lebih 5 jam turun dari puncak dan berjibaku dengan kerikil akhirnya  sampe juga dishelter tiga lagi... Tapi perjalanan masih panjang, apalagi harus lewatin lagi trek dari shelter 3 ke shelter 2 yang ekstrim itu, berpikir keras gimana caranya :(


note :


  • Gunung Kerinci masuk dalam provinsi Jambi, titik poin pendakian Gunung Kerinci adalah di Kersik Tuo, untuk menuju ke Kersik Tuo lebih dekat jika ditempuh melalui kota Padang, Sumatera Barat, maka direkomendasikan untuk mengambil penerbangan ke Padang jika hendak menempuh jalur udara.
  • Setelah dari Padang, perjalanan bisa dilanjut dengan menggunakan travel dengan tarif 120-170 ribu. Lama waktu perjalanan 6-8 jam
  • Jika hendak menempuh jalur darat bisa menuju ke Kota Sungai Penuh, dari sana ada angkutan umum dan perjalanan ditempuh sekitar 1-2 jam lagi untuk menuju ke Kersik Tuo.
  • Jika ingin bermalam di Kersik Tuo, baik sebelum atau sesudah pendakian, rekomendasi saya adalah Homestay Paiman, jika berminat bisa menghubungi Tika di 0853-7771-401, tarif Rp 40.000 perorang, permalam.
  • Untuk jasa Guide dan Porter bisa menghubungi abang Muslihun di 085367588494, beliau juga bisa membantu kita mengatur rencana selama kegiatan pendakian.

jangan lupa, untuk cek artikel saya tentang pendakian gunung kerinci di detik travel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar