Selasa, 23 Juni 2015

Haru Biru Di Atap Sumatera, Gunung Kerinci 3805 mdpl ( part 2 )

Bermanjat-manjat dahulu menuju shelter 3



Pagi itu, indah sekali dari shelter satu gunung kerinci, setelah semalaman saya dibuat tak bisa tidur karena kaki yang terasa sangat pegal dan udara yang sangat dingin.



Saya keluar tenda, mendapati indahnya langit berwarna jingga menuju matahari terbit, walaupun dari lokasi ini tidak terlihat langsung sunrisenya tapi ini cukup menakjubkan. Belum lagi, kabut-kabut yang menyelimuti perbukitan disekitarnya, ahh saya merasa sedang berada sejajar dengan awan.







Hari kedua dalam pendakian ini target adalah shelter tiga. Disana kami akan camp lagi untuk mengejar summit attack menuju puncak Gunung Kerinci. Sebelum berangkat melanjutkan pendakian, seperti biasa, ritual pagi ini adalah masak memasak.. hihi, entahlah yang asik kalau lagi naik gunung gini, pria-pria lebih aktiv urusan masak memasak daripada para perempuan.



Pagi itu suasana dari shelter satu lumayan ramai, tanah lapang yang tidak begitu luas hampir full dengan tenda, mungkin juga karena sedang weekend, waktu yang ramai dengan pendakian.





Setelah semuanya siap, sekitar jam 10, rombongan kembali melanjutkan pendakian. Yah.. dihari kedua ini saya benar-benar menyiapkan fisik dan mental yang lebih dikarenakan jalur yang dihadapi adalah jalur pendakian kerinci yang sesungguhnya....
Jalur air.. trek yang ekstrim.. jalan sempit berupa celah air untuk air biasa mengalir, dan menanjak. Yah bukan hanya fisik yang dibutuhkan tapi juga mental.

Dan benar saja, baru 15 menit perjalanan dari shelter satu trek sudah cukup berat. Dan semakian menghadapi trek yang cukup sulit untuk dilewati. Tak jarang saya hampir selalu berhenti tiap 30 menit sekali untuk istirahat minum karena terlalu lelah.







Puncaknya trek dari shelter dua ke shelter tiga. Melewati treknya, saya serasa seperti berpetualang seperti di film Jurasic Park. Melewati sebuah jalan seperti terowongan yang sempit rapat dengan ranting-ranting pohon, seperti berada dunia lain.



Saya kerap bingung saking gag bisanya ngelewatin trek yang sempit itu, apalagi dengan beban kerir yang saya bawa dan ukuran badan saya yang emang gag kecil, HAHAHHAHA.

Melewati trek dari shelter dua ke shelter tiga semua tehnik pun dipakai, dari mulai memanjat, gelayutan, sampe ngesot pun dipake.






Rasanya mau nyerah, tapi ketika hampir sampai dishelter tiga, tangan saya sempat ditarik oleh guide agar saya gag nyerah. Setelah sampai diarea camp, saya langsung duduk dimatras, rasanya masih belum percaya akhirnya saya bisa melewati semua kesulitan tadi, namun perjalanan belum usai saya harus  menyiapkan mental untuk summit attact menuju puncak Gunung Kerinci nanti malam.


note :


  • Gunung Kerinci masuk dalam provinsi Jambi, titik poin pendakian Gunung Kerinci adalah di Kersik Tuo, untuk menuju ke Kersik Tuo lebih dekat jika ditempuh melalui kota Padang, Sumatera Barat, maka direkomendasikan untuk mengambil penerbangan ke Padang jika hendak menempuh jalur udara.
  • Setelah dari Padang, perjalanan bisa dilanjut dengan menggunakan travel dengan tarif 120-170 ribu. Lama waktu perjalanan 6-8 jam
  • Jika hendak menempuh jalur darat bisa menuju ke Kota Sungai Penuh, dari sana ada angkutan umum dan perjalanan ditempuh sekitar 1-2 jam lagi untuk menuju ke Kersik Tuo.
  • Jika ingin bermalam di Kersik Tuo, baik sebelum atau sesudah pendakian, rekomendasi saya adalah Homestay Paiman, jika berminat bisa menghubungi Tika di 0853-7771-401, tarif Rp 40.000 perorang, permalam.
  • Untuk jasa Guide dan Porter bisa menghubungi abang Muslihun di 085367588494, beliau juga bisa membantu kita mengatur rencana selama kegiatan pendakian.

jangan lupa, untuk cek artikel saya tentang pendakian gunung kerinci di detik travel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar