Senin, 22 Juni 2015

Haru Biru Di Atap Sumatera, Gunung Kerinci 3805 mdpl ( part 1 )

Perjuangan dari sebuah penantian...


Kalau ada sebuah tempat yang mengingatkan saya tentang sebuah kesulitan dan perjuangan, tempat itu adalah Gunung Kerinci.


Beberapa minggu lalu, akhirnya saya menapaki kaki saya ditempat tertinggi dipulau Sumatera, sebuah penantian panjang sekitar enam bulan lalu ketika saya mendaftar trip pendakian bersama Backpaker Indonesia.





Rasanya masih mimpi dan gag percaya, saya bisa menggapai puncak Gunung Kerinci . Pasalnya dihari H pendakian, sebelum berangkat menuju pos pintu rimba, saya merasa fisik saya drop ditambah pada hari itu saya mendapatkan kalau saya datang bulan di hari pertama pendakian. Saya sempat ingin menyerah, dan membatalkan untuk ikut, tapi nurani saya masih kuat untuk bertahan walau yang ada dibenak saya saat itu rasanya mustahil jika saya berhasil sampe puncak.. rasanya gag masalah kalau saya gag sampe puncak  yang penting saya sampe shelter tiga pun sudah cukup rasanya. Saya tak mau muluk-muluk dan sadar dengan kondisi fisik. Apalagi, ini untuk pertama kalinya saya naik gunung lagi, setelah hampir delapan bulan saya off mendaki gunung karena cidera relokasi ditulang kaki saya.



Akhirnya dengan tekad bulat saya memutuskan untuk lanjut dan mengikuti seluruh kegiatan pendakian. Hampir siang rombongan berangkat menuju pintu rimba. Mobil yang ditumpangi berupa mobil colt. Mobil itu berhenti diujung aspal, untuk menuju pos pintu rimba masih harus berjalan kurang lebih dengan jarak 1 km dari ujung aspal.. dan yang saya rasakan, saya sudah lelah. Untungnya ada beberapa orang teman yang berbaik hati membantu mengurangi beban dikerir yang saya bawa.



Dari pintu rimba, trek menuju ke pos satu masih relatif landai, suasananya khas hutan tropis sumatera.. tak jarang kita akn berjibaku melewati trek berupa jalan tanah yang becek. Sekedar informasi, trek pendakian Gunung Kerinci merupakan salah satu trek pendakian Gunung tersulit dan ekstrim di indonesia, karena yang akan dilewati adalah jalur air, tapi jalur yang ekstrim itu belum ditemui di saat perjalanan dari pintu rimba hingga pos tiga.







Akhirnya sekitar setelah kurang lebih empat jam perjalanan, sampailah dipos tiga. Banyak dari teman-teman yang beristirahat untuk makan siang ataupun merokok, dan saya.. terkapar lemah memanfaatkan waktu untuk banyak duduk karena terlalu lelah. Setelah pos tiga, perjalanan dilanjut ke shelter satu . Awalnya target perjalanan hari ini ialah menuju ke shelter tiga, tapi nampaknya waktu sudah tidak memungkinkan untuk ke shelter tiga hingga akhirnya diputuskan camp dishelter satu. Perjalanan dari pos tiga ke shelter satu kurang lebih 1-2 jam.



note :


  • Gunung Kerinci masuk dalam provinsi Jambi, titik poin pendakian Gunung Kerinci adalah di Kersik Tuo, untuk menuju ke Kersik Tuo lebih dekat jika ditempuh melalui kota Padang, Sumatera Barat, maka direkomendasikan untuk mengambil penerbangan ke Padang jika hendak menempuh jalur udara.
  • Setelah dari Padang, perjalanan bisa dilanjut dengan menggunakan travel dengan tarif 120-170 ribu. Lama waktu perjalanan 6-8 jam
  • Jika hendak menempuh jalur darat bisa menuju ke Kota Sungai Penuh, dari sana ada angkutan umum dan perjalanan ditempuh sekitar 1-2 jam lagi untuk menuju ke Kersik Tuo.
  • Jika ingin bermalam di Kersik Tuo, baik sebelum atau sesudah pendakian, rekomendasi saya adalah Homestay Paiman, jika berminat bisa menghubungi Tika di 0853-7771-401, tarif Rp 40.000 perorang, permalam.
  • Untuk jasa Guide dan Porter bisa menghubungi abang Muslihun di 085367588494, beliau juga bisa membantu kita mengatur rencana selama kegiatan pendakian.
jangan lupa, untuk cek artikel saya tentang pendakian gunung kerinci di detik travel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar