Sebenarnya setelah dari Pantai Sumur 3 siang itu, niat hati ingin sekali ke Bunker Jepang, tapi sayangnya kami tidak menemukan dimana lokasi Bunker Jepang, tepatnya sih kesasar hampir ke Pelabuhan Balohan malah :|
Setelah puas menikmati sunrise di Pantai Sumur 3, kami pun mencoba lagi untuk mencari lokasi Bunker Jepang. Sempet kesasar lagi sih, padahal lokasinya gag jauh dari Pantai Sumur 3, gag ada 1 km malah dan tepatnya ada di sebelahnya Pantai Anoi itam. Kalau dari arah Pantai Sumur 3, ada disebelah kiri tapi karena masih harus masuk lagi kedalam kebun kami sempat terkecoh, untungnya ketemu juga si Bunker Jepang.
Sedikit cerita mengenai sejarah Bunker Jepang yang bersumber dari Indonesia Kaya yaitu, dulu waktu masa Perang Dunia II berdampak besar buat kota Sabang. Pasukan Jepang mulai menduduki Sabang pada tahun 1942. Pendudukan Sabang berarti besar bagi proses invasi Jepang ke wilayah-wilayah lain di Indonesia. Pasukan Jepang menjadikan Sabang sebagai pelabuhan militer dan garis pertahanan udara terdepan menghadapi ancaman Sekutu dari arah Barat.
Nah, setelah diduduki pasukan Jepang, terjadi kerusakan besar-besaran akibat pemboman oleh pihak Sekutu yang menyebabkan pelabuhan internasional Sabang ditutup. Karena itulah, tentara Jepang membangun benteng serta bunker di sekeliling garis pantai dan perbukitan Sabang untuk memperkuat pertahanan mereka.
Bunker-bunker buatan tentara Jepang ini berfungsi sebagai pos-pos pengintaian untuk mengantisipasi serangan musuh dari arah laut lepas. Benteng dan bunker-bunker ini antara lain terdapat di Ujung Kareung, Aneuk Laot, Bukit Sabang dan sepanjang Pantai Kasih.
Sisa-sisa bunker ini sampai sekarang masih dapat kita saksikan saat berkeliling Sabang. Diantara yang paling jelas terlihat adalah lorong yang berada di jalan turunan menuju Danau Aneuk Laot dan beberapa bunker di sepanjang Pantai Kasih.
Bunker lain yang layak untuk disinggahi adalah yang berada di dekat Pantai Anoi Itam, yang saya kunjungi ini. Di sini, sisa-sisa meriam masih dapat kita temui meskipun sudah tidak terpasang sebagaimana aslinya. Dari bunker yang berada di perbukitan ini, kita bisa melihat keindahan panorama Pantai Anoi Itam dan Selat Malaka yang membentang luas.
Btw, lokasi perbukitan tempat Bunker Jepang ini sebenarnya semacam karang. Iya, batuan karang besar yang hidup, yeeeeyyhh.. live coral ! Kenapa disebut hidup ? karena walaupun ini tebing karang ada pohon-pohon dan rerumputan yang tumbuh dan hidup disekitar Bunker.
Saat saya berkunjung, disini tergolong sepi cuma ada kami bertiga, mungkin karena bukan hari libur tapi sepi gini jadi asik mau ngapain aja, jadi bebas bisa ngapain aja.. mau kayang, guling-gulingan, salto..terserah deh asal jangan berdua-duaan bareng pasangan yah karena kata nenek itu berbahaya *halah... E tapi ini serius, karena Sabang masih masuk wilayah Aceh jadi diberlakukan hukum syarian, kalau pasangan bukan muhrim berdua-duaan ya kalau ketauan WH bisa ditangkep dan dinikahin *nah lho|
Saat saya berkunjung, disini tergolong sepi cuma ada kami bertiga, mungkin karena bukan hari libur tapi sepi gini jadi asik mau ngapain aja, jadi bebas bisa ngapain aja.. mau kayang, guling-gulingan, salto..terserah deh asal jangan berdua-duaan bareng pasangan yah karena kata nenek itu berbahaya *halah... E tapi ini serius, karena Sabang masih masuk wilayah Aceh jadi diberlakukan hukum syarian, kalau pasangan bukan muhrim berdua-duaan ya kalau ketauan WH bisa ditangkep dan dinikahin *nah lho|
*P.S buat yang penasaran dan pengen tau lebih lengkap tentang Sabang, bisa liat di video Jalan-jalan Men edisi Sabang lho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar